Rabu, 03 September 2014

laporan lengkap bilangan asam dan bilangan penyabunan




Nama                         : Fadel Muhammad sudarmanto
Nis                              : 124802
Kelas                          : XII.A
Kelompok                  : A.1.2
Tanggal                     : 25 agustus 2014
Judul penetapan     ; Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas
Tujuan penetapan   : Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas dalam sampel
                                      Minyak goreng
Dasar prinsip                        :
Penentuan kadar asam lemak bebas (FFA) berprinsip pada titrasi sampel yang dilarutkan dengan alkohol netral oleh NaOH untuk menetralkan asam lemak bebas.
Reaksi                        :
                       
                                                    
Dasar teori                 :
FFA ( Free Fatty Acid )
Asam lemak bebas berasal dari proses hidrolisa minyak ataupun dari kesalahan proses pengolahan. Kadar asam lemak yang tinggi berarti kualitas minyak tersebut semakin rendah. Penentuan kadar asam lemak bebas dalam minyak ini bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Penentuan kadar asam lemak bebas ini berdassarkan pada jenis asam lemak apa yang paling dominan dalam sampel minyak atau lemak yang digunakan. Penentuan asam lemak dapat dipergunakan untuk mengetahui kualitas dari minyak atau lemak, hal ini dikarenakan bilangan asam dapat dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui jumlah asam lemak bebas dalam suatu bahan atau sample.Semakin besar angka asam maka dapat diartikan kandungan asam lemak bebas dalam sample semakin tinggi, besarnya asam lemak bebas yang terkandung dalam sampel dapat diakibatkan dari proses hidrolisis ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik.
Pelarut yang digunakan dalam percobaan asam lemak bebas adalah alkohol netral. Alkohol dalam kondisi panas akan lebih baik melarutkan sampel yang juga nonpolar. Dalam memanaskan alkohol, dilakukan pemanas air hal ini dikarenakan titik didih alkohol lebih rendah daripada air. Dengan menggunakan kondesor diaman uap air akan menjadi embun kembali. Setlah itu diberi inidkator pp. Apabila alkohol terlalu asam maka digunakanlah basa. proses titrasi dengan penggunaan NaOH 0,1N sebagai titrannya sampai warna merah muda yang tidak hilang selama 30 detik. Presentase asam lemak bebas minyak curah lebih tinggi dibanding dengan minyak kemasan.
Asam lemak bebas adalah asam yang di bebaskan pada hidrolisa dari lemak. Terdapat berbagai macam lemak, tetapi untuk perhitungan, kadar ALB minyak sawit dianggap sebagai Asam Palmitat (berat molekul 256). Daging  kelapa sawit  mengandung enzim lipase yang dapat menyebabkan kerusakan pada mutu minyak ketika struktur seluler terganggu. Enzim yang berada didalam jaringan daging buah tidak aktif karena terselubung oleh lapisan vakuola, sehingga tidak dapat berinteraksi dengan minyak yang banyak terkandung pada daging buah. Masih aktif di bawah 15 derajat C dan non aktif dengan temp diatas 50 derajat C. Apabila trigliserida bereaksi dengan air maka menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Enzim lipase bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian memecahnya kembali menjadi asam lemak bebas (ALB) (Soerawidjaja, 2005).
Asam lemak adalah asam lemah. Apabila larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan tergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak. Rumus pH untuk asam lemah pada umumnya telah dikemukakan oleh Henderson-Hasselbach. Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam.R-COONa + H2OàR-COOH + NaOH garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun. Sabun kalium disebut sabun lunak dan digunakan untuk sabun bayi. Asam lemak yang digunakan pada sabun pada umumnya adalah asam palmitat atau stearat. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan gliserol. Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan katalis Pt atau Ni, asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui proses penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol suatu asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan karboksil terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam. Walaupun asam lemak berantai pendek, contohnya, asam lemak berantai empat-atau enam- adalah lazim ditemukan, namun triasilgliserolutama ditemukan pada tumbuh-tumbuhan memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14 hingga 22 karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam strukturnya, sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang kadang-kadang berada dalam konfigurasi geometris cis (Riawan, 1990).
          Minyak goreng kelapa sawit bermutu prima (Special Quality) mengandung asam lemak bebas(Free Fatty Acid) tidak  lebih dari 2 % pada saat pengapalan.
Kualitas standar minyak kelapa sawit mengandung tidak lebih dari 5 % asam lemak bebas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas (kemurnian) minyak goreng kelapa sawit adalah asam lemak bebas. Peningkatan jumlah asam lemak bebas ini terjadi  bila minyak goreng teroksidasi ataupun  terhidrolisis sehingga mengakibatkan ikatan rangkap yang ada dalam minyak akan  pecah. Pecahnya ikatan rangkap ini lama-kelamaan akan membuat minyak goreng menjadi semakin jenuh. enggunaan minyak kelapa sawit sebagai minyak goring cukup menguntungkan. Adanya karoten dan tokoferol yang terkandung di dalamnya menyebabkan minyak kelapa sawit ini perlu dikembangkan sebagai sumber vitamin. Karoten dan tokoferol ini diketahui dapat meningkatkan kemantapan minyak terhadap oksidasi dengan kata lain menyebabkan minyak tidak mudah tengik. Selain itu minyak kelapa sawit dapat dikatakan sebagai minyak goreng non kolesterol (kadar kolesterolnya rendah) (Penebar swadaya, 1992).
          Minyak goreng berfungsi sebagai pengantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak
diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Hidrasi gliserol akan membentuk aldehida tidak jenuh atau akrolein tersebut. Makin tinggi titik asap makin baik minyak goreng itu. Titik asap suatu minyak goreng tergantung dari kadar gliserol bebas. Minyak yang telah digunakan untuk menggoreng titik aspnya akan turun, karena telah terjadi hidrolisis molekul lemak. Karena itu untuk menekan terjadinya hidrolisis, pemanasan minyak sebaiknya dilakukan pada suhu yang tidak terlalu tinggi (suhu penggorengan 177 oC - 221 oC) Minyak dan lemak yang dapat dimakan (edible fat), dihasilkan oleh alam, yang dapat bersumber dari bahan nabati atau hewani. Dalam tanaman atau hewan, minyak berfungsi sebagai sumber cadangan energi (Winarno, 2004).

Alkohol
Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali dengan rumus umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang penting dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa lainnya. Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H. Salah satu senyawa alkohol, etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari-hari), adalah salah satu senyawa yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol. Rumus kimianya CH3CH2OH ( Anonim, 2011a).
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alcohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya

Indikator PP (Phenolphtalein)
Indikator PP (phenolphtealin) adalah Indikator asam-basa yang digunakan dalam titrasi asidimetri dan alkalimetri. Indikator ini bekerja karena perubahan pH larutan. Indikator ini merupakan senyawa organik yang bersifat asam atau basa, yang dalam daerah pH tertentu akan berubah warnanya. Indikator Phenol phtalein dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein (asam ftalat) dengan fenol. Trayek pH 8,2 – 10,0 dengan warna asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda dalam larutan basa. Penggunaan PP dalam titrasi:
  1. Tidak dapat digunakan untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, karena pada titik ekivalen tidak tepat memotong pada bagian curam dari kurva titrasi, hal ini disebabakan karena titrasi ini saling menetralkan sehingga akan berhenti pada pH 7, sedangkan warna berubah pada pH 8. 
  2. Titrasi asam lemah oleh  basa kuat. Boleh untuk  digunakan karena
    pada pH + 9. untuk konsentrasi 0,1 M
  3. Titrasi basa lemah oleh asam kuat, tidak dapat dipakai,
  4. Titrasi Garam dari Asam lemah oleh Asam kuat. PP tidak dapat dipakai. Trayek pH tidak sesuai dengan titik ekivalen (Anonim, 2011b).

Larutan NaOH (Natrium Hidroksida)
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium  hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air.
NaOH digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstilair minumsabun dan deterjen.  Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan  dalam  laboratorium  kimia.  
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. NaOH juga  sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan  metanol,  walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan  ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas (Anonimn, 2012g).
Alat dan bahan        ;
            Alat :                                                               Bahan :
·         Neraca analitik digital                     • Sampel minyak goreng
·         Gelas piala 100 mL                         • alcohol netral                                
·         Pipet tetes                                         • Kertas saring
·         Pengaduk                                         • aquadest
·         Erlenmeyer asah 250 mL               • Larutan NaOH 0.0961
·         Gelas piala 400 mL                         • Larutan indicator pp
·         Batu didih                                          • sabun
·         Gelas ukur 100 ml
·         Penangas listrik
·         Pendingin tegak
·         Buret asam 50 mL
·         Corong
·         Masker
·         Statif

Cara kerja                  :
·         Mempersiapkan alat yang akan digunakan dan cuci hingga bersih
·         Menimbang  ± 5 gram sampel minyak
·         Dimasukkan kedalam Erlenmeyer asah 250 mL
·         Menambahkan 50 mL alcohol(CH3CH2OH) netral dan memasukkan batu didih
·         Memanaskan Erlenmeyer tersebut diatas penangas listrik berpendingin tegak selama 30 menit
·         Kemudian dinginkan Erlenmeyer tersebut dengan suhu kamar
·         Setelah dingin,ditambahkan 2-3 tetes indicator phenophtalein(pp)
·         Kemudian titar dengan NaOH yang telah distandarisasi

Pengamatan                         :
·         Berat sampel            (minyak)                                                       : 5.0140 gram           
·         Volume penitar (NaOH 0.0961 N )                                   : 0.30 mL
·         Warna larutan sebelum penambahan indicator (PP)   : Tidak berwarna
·         Warna larutan setelah ditambahkan indicator               : Tidak berwarna
·         Warna larutan setelah titik akhir tercapai                                    : Merah muda

Perhitungan                         :
Kadar asam lemak bebas  : 
                                :
                                : 0.11 %
Pembahasan            :
Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada sebagai asam bebas tidak terikat sebagai trigliserida. Asam lemak bebas dihasilkan oleh proses hidrolisis dan oksidasi biasanya bergabung dengan lemak netral. Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan ALB.
Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas, air, keasaman, dan katalis (enzim). Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak kadar ALB yang terbentuk Asam lemak bebas dalam kosentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat merugikan.
Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit. Kenaikan asam lemak bebas ditentukan mulai dari tandan dipanen sampai tandan diolah di pabrik. Kenaikan ALB ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa pada minyak . Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari berat lemak akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni tubuh. Timbulnya racun dalam minyak yang dipanaskan telah banyak dipelajari. Bila lemak tersebut diberikan pada ternak atau diinjeksikan kedalam darah, akan timbul gejala diare, kelambatan pertumbuhan, pembesaran organ, kanker, kontrol tak sempurna pada pusat saraf dan memperrsingkat umur (Anonim, 2012f).
Kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit, biasanya hanya dibawah 1%. Lemak dengan kadar asam lemak bebas lebih besar dari 1%, jika dicicipi akan terasa pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya tidak bertambah dengan bertambahnya jumlah asam lemak bebas. Asam lemak bebas, walaupun berada dalam jumlah kecil mengakibatkan rasa tidak lezat.

 
Fungsi penambahan Alkohol
Minyak kelapa tidak larut dalam air sehingga dibutuhkan alkohol untuk melarutkannya, karena alkohol adalah pelarut untuk bahan organik. Penambahan alkohol pada minyak kelapa yang ingin ditentukan kadar asam lemak bebasnya bertujuan untuk melarutkan minyak  kelapa saat proses pemanasan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Anonim (2012i) yaitu fungsi penambahan alkohol adalah untuk melarutkan lemak atau minyak dalam sampel agar  dapat bereaksi dengan basa alkali. Karena alkohol yang  digunakan adalah untuk melarutkan minyak, sehingga alkohol (etanol) yang digunakan konsentrasinya berada di kisaran 95-96%, karena etanol 95 % merupakan pelarut lemak yang baik (Anonim, 2012i).
Fungsi penambahan Indikator PP
Pemberian tiga tetes indikator pp pada praktikum ini adalah sebagai indikator pembuktian bahwa bahan tersebut bersifat asam atau basa. Pada praktikum ini, setelah dititrasi dengan NaOH, larutan alkohol dan Minyak kelapa yang telah ditetesi indikator pp berubah warna menjadi merah muda. Hal ini membuktikan bahwa larutan tersebut bersifat basa. Hal ini diperkuat oleh Anonim (2011b) yaitu jika pada percobaan larutan NaOH diberi  fenoftalen, lalu warnanya berubah menjadi merah lembayung, maka trayek pH-nya sekitar 9-10 (basa).
Fungsi penambahan NaOH
Penggunaan NaOH saat proses titrasi adalah untuk menentukan kadar asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak kelapa. Jumlah volume yang digunakan untuk menitrasi larutan minyak kelapa dan alkohol digunakan dalam proses penentuan asam lemak bebas. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Anonim (2011) yaitu volume yang diperoleh dari proses titrasi digunakan dalam perhitungan penentuan kadar asam lemak bebas yang tergantung pada suatu bahan pangan.

Kesimpulan              :
Dari hasil percobaan yang dilakukan,dapat disimpulkan bahwa kadar asam lemak bebas dalam minyak goreng adalah 0.11 %

Daftar pustaka          :




Nama                         : Fadel Muhammad sudarmanto
Nis                              : 124802
Kelas                          : XII.A
Kelompok                  : A.1.2
Tanggal                     : 25 agustus 2014
Judul penetapan     ; Bilangan penyabunan
Tujuan penetapan   : Untuk mengetahui berapa banyaknya KOH yang diperlukan
                                      Untuk menyabunkan 1 gram minyak.
Dasar prinsip            : Contoh minyak kelapa di sabunkan dengan KOH-Alkohol          berlebih. Kelebihan KOH di titar dengan HCl menggunakan    Indikator PP.
Reaksi                        :
      O                                                          O
R-C         +      KOH                             R-C               +          H2O
       OH                                                           OK

Dasar teori                 :
PENENTUAN SIFAT MINYAK

Jenis minyak dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya berdasarkan sifat-sifatnya. Pengujian sifat-sifat minyak tersebut meliputi :
ü  Uji Penyabunan
ü  Uji ketidakjenuhan
ü  Uji kelarutan
ü  Uji Titik Cair,Indeks bias,bobot jenis dll.
Lemak atau minyak adalah senyawa makromolekul berupa trigliserida, yaitu sebuah ester yang tersusun dari asam lemak dan gliserol. Jenis dan jumlah asam lemak penyusun suatu minyak atau lemak menentukan karakteristik fisik dan kimiawi minyak atau lemak. Disebut minyak apabila trigliserida tersebut berbentuk cair pada suhu kamar dan disebut lemak apabila berbentuk padat pada suhu kamar.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”  .  Jadi  lemak dan minyak juga merupakan senyawa ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak  yang  mempunyai rantai hidrokarbon  yang panjang dan tidak bercabang.
1.      Penamaan lemak dan Minyak   
Lemak dan minyak sering kali diberi nama derivat asam-asam lemaknya, yaitu dengan cara menggantikan akhiran  -at  pada  asam lemak  dengan akhiran -in , misalnya :
-  tristearat dari gliserol diberi nama tristearin
-  tripalmitat dari gliserol diberi  nama tripalmitin
Selain itu , lemak dan minyak juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester, misalnya:
-  triestearat dari gliserol disebut gliseril tristearat
-  tripalmitat dari gliserol disebut gliseril tripalmitat
2.      Pembentukan  Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida dari gliserol. Dalam pembentukannya, trigliserida  merupakan hasil proses kondensasi  satu molekul gliserol dan tiga molekul  asam lemak (umumnya   ketiga  asam  lemak  tersebut berbeda –beda),  yang membentuk satu molekul trigliserida dan satu molekul air .

Kegunaan Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan  senyawaan organik yang penting bagi kehidupan makhluk hidup.adapun lemak dan minyak ini antara lain:
1.        Memberikan rasa gurih dan aroma yang spesifik
2.        Sebagai salah satu penyusun  dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul  
3.        Sumber  energi yang efektif  dibandingkan dengan protein dan karbohidrat,karena lemak dan minyak  jika dioksidasi secara sempurna akan menghasilkan  9 kalori/liter  gram lemak atau minyak. Sedangkan protein dan karbohidrat hanya menghasilkan 4 kalori tiap 1 gram protein atau karbohidrat. Karena titik didih minyak yang tinggi, maka minyak biasanya digunakan untuk menggoreng makanan  di mana bahan yang digoreng akan kehilangan sebagian besar air yang dikandungnya atau menjadi kering.
4.        Memberikan konsistensi empuk,halus dan berlapis-lapis dalam pembuatan roti.
5.        Memberikan tekstur yang lembut dan lunakl dalam pembuatan es krim.
6.        Minyak nabati adalah bahan utama  pembuatan margarine
7.        Lemak hewani adalah bahan utama pembuatan susu dan mentega
8.        Mencegah  timbulnya  penyumbatan pembuluh darah  yaitu pada asam lemak esensial.
6.  Sifat-sifat Lemak dan Minyak 
   6.1 Sifat-sifat fisika Lemak dan Minyak
1.      Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil-amin dari lecitin
2.      Bobot jenis dari lemak dan minyak  biasanya ditentukan pada temperature kamar
3.      Indeks bias dari lemak dan minyak  dipakai pada pengenalan unsur kimia dan untuk pengujian kemurnian minyak.
4.      Minyak/lemak tidak larut dalam air kecuali minyak  jarak  (coastor  oil), sedikit larut dalam  alkohol  dan larut sempurna dalam dietil eter,karbon disulfida dan pelarut halogen.
5.      Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon
6.      Rasa  pada  lemak dan minyak selain terdapat secara alami ,juga terjadi karena asam-asam yang berantai sangat pendek sebaggai hasil penguraian pada kerusakan minyak atau lemak.
7.      Titik kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran lemak atau minyak dengan pelarut lemak.
8.      Titik lunak dari lemak/minyak  ditetapkan untuk mengidentifikasikan minyak/lemak
9.      shot melting point adalah temperratur pada saat terjadi  tetesan pertama dari minyak / lemak
10.  slipping point digunakan untuk pengenalan minyak atau lemak  alam serta pengaruh kehadiran komponen-komponennya
        6.2 Sifat-sifat kimia Minyak  dan Lemak
1.      Esterifikasi
Proses  esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari  trigliserida,menjadi  bentuk ester.
2.      Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak  akan diubah menjadi asamasam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini terjadi  karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut.
3.      penyabunan
Reaksi  ini  dilakukan dengan penambhan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
4.      Hidrogenasi
Proses hidrogenasi  bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak pada lemak atau minyak . setelah proses hidrogenasi selesai , minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring . Hasilnya  adalah minyak  yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
5.      Oksidasi
Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara  sejumlah  oksigen dengan  lemak atau minyak . terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak.
7. Perbedaan Antaa Lemak dan Minyak
    Perbedaan antara lemak dan minyak antara lain, yaitu:
v   Pada temperatur kamar lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair
v  Gliserrida pada hewan berupa lemak (lemak hewani) dan gliserida pada tumbuhan berupa minyak (minyak nabati)
v  Komponen minyak terdiri dari gliserrida yang memiliki banyak asam lemak tak jenuh sedangkan komponen lemak memiliki asam lemak jenuh




PENENTUAN ANGKA PENYABUNAN
Angka Penyabunan dapat dilakukan untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar. Minyak yang disusun asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berat molekul relative kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya, minyak dengan berat molekul yang besar mempunyai angka penyabunan relative kecil.
Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram (1 g) lemak atau minyak.
Alcohol yang ada pada koh berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar mempermudah reaksi dengan basa sehingga membentuk sabun.

Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi. Istilah saponifikasi dalam literatur berarti “soap making”. Akar kata “sapo” dalam bahasa Latin yang artinya soap / sabun. Pengertian Saponifikasi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin.

Penentuan angka penyabunan berbeda dengan penentuan kadar lemak, sampel yang dipergunakan untuk penentuan angka penyabunan adalah margarine. Penentuan bilangan penyabunan ini dapat dipergunakan untuk mengetahui sifat minyak dan lemak. Pengujian sifat ini dipergunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang lainnya. Selain untuk mengetahui sifat fisik lemak atau minyak, angka penyabunan juga dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar.

Apabila sampel yang akan diuji disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal tersebut kemudian ditentukan dengan titrasi dengan menggunakan asam, sehingga jumlah alkali yang turut bereaksi dapat diketahui. Pelarut yang dipergunakan untuk melarutkan KOH adalah Alkohol, penambahan alkohol dimaksudkan untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisis agar dapat membantu mempermudah reaksi dengan basa dalam pembentukan sabun. Kesalahan yang timbul pada saat titrasi adalah penentuan titik akhir, kesalahan ini disebabkan karena perubahan warna yang seharusnya yerjadi adalah dari coklat pekat, kemudian kuning, lalu berubah menjadi putih pucat. Perubahan warna dari kuning ke putih tersebut tidak terlalu kontras dan menyebabkan titik akhir sulit ditentukan. Untuk mengetahui hasil pengujian tersebut benar atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan titrasi blanko.

 Penetuan angka penyabunan dilakukan untuk menentukan berat molekul dari suatu lemak atau minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar, maka angka penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.

Bilangan Penyabunan dapat dipergunakan untuk menentukan bobot molekul minyak/lemak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon pendek, akan mempunyai bobot molekul (Mr) kecil, sedangkan minyak dengan rantai karbon panjang akan mempunyai bobot molekul yang lebih besar .
Minyak/lemak yang mempunyai bobot molekul kecil akan mempunyai bilangan penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan bobot molekul besar akan mempunyai bilangan penyabunan yang relatif kecil.

Bilangan Penyabunan (Safonifikasi) adalah banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk mempersabunkan satu gram minyak/lemak


Alat dan bahan              :
                              Alat     :                                               Bahan                        :
·         Neraca analitik digital                     • Sampel minyak goreng
·         Pipet tetes                                         • aquadest
·         Gelas piala 100 mL                         • KOH alcohol 0.5 N
·         Erlenmeyer asah 250 mL              • indicator pp
·         Gelas piala 400 mL                         • kertas saring
·         Pipet volume 25 mL                                    • sabun
·         Hot plate
·         Pendingin tegak
·         Corong
·         Pengaduk
·         Buret asam 50 mL
·         Statif
·         Labu semprot

Cara kerja                        :

·         Mempersiapkan alat yang akan digunakan dan cuci hingga bersih
·         Menimbang  ± 2 gram sampel minyak
·         Dimasukkan kedalam Erlenmeyer asah 250 mL
·         Menambahkan 25 mL KOH alcohol(CH3CH2OH) 
·         Memanaskan Erlenmeyer tersebut diatas penangas listrik berpendingin tegak selama 30 menit
·         Kemudian dinginkan Erlenmeyer tersebut dengan suhu kamar
·         Setelah dingin,ditambahkan 2-3 tetes indicator phenophtalein(pp)
·         Kemudian titar dengan HCl yang telah distandarisasi
·         Kemudian buat larutan blanko yaitu dengan prosedur yang sama kecuali tanpa bahan lemak atau minyak.

Pengamatan                   :

·         Berat sampel            (minyak)                                                       : 2.0051  gram          
·         Volume penitar (NaOH 0.0961 N )                                   :
Sampel          : 24.80 mL
Blanko           :26.30 mL
·         Warna larutan sebelum penambahan indicator (PP)   :
Sampel          : merah ungu
Blanko           :ungu muda
·         Warna larutan setelah ditambahkan indicator               :
Sampel          : merah muda
Blanko           : merah muda
·         Warna larutan setelah titik akhir tercapai                                    :
Sampel          : tidak berwarna
Blanko           : tidak berwarna

Perhitungan                   :

Bilangan penyabunan       : 
                                :
                                :
: 20.94

Pembahasan                  ;
Prinsip kerja angka penyabunan adalah sejumlah tertentu sampel minyak/ lemak direaksikan dengan basa alkali berlebih yang telah diketahui konsentrasinya menghasilkan griserol dan sabun. Sisa dari NaOH dititrasi dengan menggunakan HCl yang telah diketahui konsentrasinya juga sehingga dapat diketahui berapa banyak NaOH yang bereaksi yang setara dengan asam lemak dan asam lemak bebas dalam sampel.
Pada saat melakukan percobaan untuk menguji angka penyabunan sampel minyak  direaksikandengan NaOH dalam alkohol berlebih, seharusnya ditambahkan KOH, namun karena keterbatasan alat sehingga digantikan fungsinya dengan menggunakan NaOH. Pada saat melakukan percobaan untuk menentukan angka penyabunan, asam lemak dan asam lemak bebas dari minyak (sampel) dengan menggunkan NaOH dalam Alkohol dapat membentuk sabun,
Angka penyabunan tersebut adalah banyaknya mg NaOH yang diperlukan untuk menyabunkan secara sempurnya 1g Lemak atau minyak.
Pada saat percobaan angaka penyabunan juga digunakan titrasi blanko ( titrasi tanpa menggunakan sampel) yang berfungsi untuk mengetahui jumlah titer yang bereaksi dengan preaksi. Sehingga dalam perhitungan tidak terjadi kesalahan yang disebabkan oleh preaksi.

           

Kesimpulan                    :
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa banyaknya KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram minyak adalah 20.94
Daftar pustaka          :
·         http://chemistapolban.blogspot.com/2011/06/praktikum-penentuan-angka-penyabunan.html
·         http://btagallery.blogspot.com/2010/02/blog-post_4540.html
·         http://asri77.blogspot.com/2012/12/bilangan-saponifikasi-angka-penyabunan_15.html

3 komentar:

  1. assalamualikum
    maaf kk saya copy ya
    kk sekolah di smak atau smti?
    ya sudah makasih kk laporanya bagus
    wassalamualikum

    BalasHapus
  2. hi ka saya copy ya,laporannya bagus saya dr smk ak dibogor

    BalasHapus
  3. Lucky Club | Slot Review & Latest Bonus Codes
    Lucky Club was launched on May 2, 2019 and has over 1200 luckyclub.live games, making it one of the most well-known online slots in the gambling industry.

    BalasHapus